Pendekatan Organisasional
Tiga cara untuk mengorganisasi tim pemrograman, yaitu :
1. Tim Pengembangan Program ( Program development team)
2. Tim programmer kepala (chief programmer team)
3. Tim pemrograman bersama (Egoless programming team)

1. Tim Pengembangan Program ( Program development team)
Tim pengembangan program dikelola oleh manajer tim atau seseorang yang
terlibat dalam SDLC dari awal, dan didukung oleh perancang, pengkode, dan penguji
Jika perusahaan menggunakan aturan 40-20-40 maka orang-orang yang memiliki keterampilan
lebih tinggi harus ditugaskan untuk perancangan dan pengujian. Bila rancangan lengkap,
jelas dan akurat maka tugas pengkodean akan menjadi proses yang sederhana yang dapat
dijalankan oleh setiap orang yang telah kenal dengan sintaks bahasa pemrograman.
Konsep ini mendukung terciptanya teknologi CASE.

2. Tim programmer kepala (chief programmer team)
Tim ini dibentuk dari programmer kepala atau senior yang banyak pengalaman
dan pengetahuan pemrograman. Programmer kepala dapat berkomunikasi secara efektif
dengan analis dan perancang sistem, pemakai, dan berbagai teknisi.
Programmer kepala didukung oleh asisten utama yang bertugas sebagai
komunikator dengan orang lain pada tim atau penyampai informasi dari gagasan
programmer kepala. Kedua orang tersebut didukung oleh Programmer pendukung/ yunior
bertugas membantu programmer kepala dan asisten utama untuk proyek besar yang tidak
dapat ditangani sendiri. Para programmer pendukung biasanya mengkode modul-modul
tingkat rendah. Tim ini juga didukung oleh pustakawan, administrator, editor, dan klerk
program.

3. Tim pemrograman bersama (Egoless programming team)
Tim ini terbentuk dari seluruh rekan yang bersama-sama bertanggung jawab atas
pengembangan perangkat lunak tanpa supervisi langsung/pimpinan.
Perbedaan pendekatan-pendekatan tersebut :
> Tim pengembangan program mengembangkan aturan 40-20-40 yaitu menekankan
pada perancangan dan pengujian.
> Tim programmer kepala dan tim pemrograman bersama menekankan pada fungsi
pengkodean.
Jumlah interface dan lintasan komunikasi dari pendekatan di atas:
> Tim pengembangan program tersusun atas 2 perancang, 1 pengkode, 2 penguji.
Interface dan lintasan komunikasi berada antara perancang dan pengkode, pengkode
dan penguji, perancang dan penguji. Interface dan lintasan komunikasi ke manajer
tim hanya memberikan rekapitulasi dan informasi kinerja karena manajer tidak
terlibat langsung dalam pekerjaan yang sebenarnya. Jadi total interface dan lintasan
komunikasi ada lima, dan satu interface manajemen.